Bersama Membangun Generasi Bangsa. Berisi tentang tips dan trik peran orang tua dan perkembangan anak

Tuesday 1 March 2016

5 Dampak Buruk Perceraian Bagi Anak

Tidak ada satu pasangan pun yang berharap akan mengalami perceraian. Perceraian adalah hal yang diperbolehkan dan halal namun dibenci oleh Allah. Perceraian seringkali menjadi jalan keluar terakhir bagi pasangan. Segala konsekuensi dan dampak harus dipertimbangkan sebelum mengambil jalan ini.

5 Dampak Buruk Perceraian Bagi Anak

Perceraian tidak hanya berdampak bagi kehidupan masing-masing pasangan dan keluarga, namun lebih penting perceraian berdampak buruk bagi anak. Perceraian dapat mempengaruhi perkembangan anak. Menurut penelitian dari Stockholm University, remaja yang melihat kedua orang tuanya bercerai lebih berpotensi mengalami masalah kesehatan, seperti sakit kepala, susah tidur, tegang, pusing, hingga kehilangan selera makan. Perceraian juga akan meningkatkan risiko gangguan psikis pada anak-anak.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini 5 dampak buruk perceraian bagi anak.

1. Anak lebih sering murung

Anak yang belum memahami apa itu perceraian dan resikonya, hanya akan melihat perceraian sebagai pertengkaran kedua orang tua yang ia sayangi. Diam-diam ia akan merasa sedih dan menarik diri dari lingkungannya. Ia akan cenderung menutup diri dan sering murung. Tentu ini bukan perkembangan anak yang baik, dimana keceriaan seharusnya menjadi dunia anak. 

2. Benci terhadap orang tuanya

Kebencian akan timbul saat anak melihat perselisihan hingga pertengkaran pada orang tua. Ia akan melihat pihak yang lemah dan kuat dari pertengkaran tersebut. Akibatnya, anak akan membenci salah satu atau kedua orang tuanya yang ia anggap egois dan menindas. Anak yang terlanjur memiliki stigma seperti ini akan menjadi anak pembangkang dan suka melanggar aturan. Ia sangat mendambakan kebebasan, tidak terkekang oleh salah satu pihak.

3. Pergaulan bebas

Suasana konflik selalu tidak disukai siapapun, termasuk anak. Anak tidak akan betah dengan suasana yang selalu menegangkan di rumah. Ia akan memilih bermain di luar ruamah tuntuk melampiaskannya. Jika anak salah bergaul, bukan tidak mungkin ia akan terjerumus dalam pergaulan bebas. Pergaulan yang diiming-imingi dengan kesenangan semu.

4. Trauma hingga masa depan

Anak yang menyaksikan pertengkaran orang tua akan menyebabkan mental anak jatuh dan trauma untuk menjalin hubungan. Baginya, hubungan hanyalah biang masalah dan konflik. Jika kondisi ini tertanam kuat, maka anak akan sulit menemukan orang yang tepat dan membangun rumah tangga. Ia memandang hubungan selalu saja menimbulkan konflik yang berakhir pada penderitaan dan perpisahan.

5. Minder dan tidak percaya diri

Seringkali anak yang mengalami peristiwa berpisahnya orang tua akan menjadi pribadi yang minder dan tidak percaya diri. Ia malu, takut dan enggan untuk melakukan hal-hal baik. Ia cenderung menjadi penonton dan tak mau terlibat. Anak yang demikian tentu saja akan sulit berprestasi, cenderung pasif dan sulit menemukan apa yang ia ingin kerjakan.

Perceraian memiliki dampak yang signifikan pada anak. Jika mau dihitung maka dampak buruknya akan jauh lebih banyak diterima anak. Sebaiknya, pikirkan secara mendalam sebelum memutuskan bercerai dan jangan sekali-kali memperlihatkan pertengkaran Anda di depan anak. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan mentalnya jauh kedepan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : 5 Dampak Buruk Perceraian Bagi Anak

1 comments:

  1. Tapi apa boleh dikata itu jalan sedikit baik dari jalan lainnya

    ReplyDelete